Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran didirikan atas 2 falsafah utama, yakni kemaslahatan bagi
masyarakat dan kebersamaan dalam kesejawatan. Gagasan untuk mendirikan
Fakultas Kedokteran pertama kali datang dari menteri kesehatan dr. Lie
Kiat Teng pada Kongres IDI di Surabaya tahun 1953. Pada saat itu banyak
dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang ditahan di
FKUI untuk memenuhi kebutuhan staf pengajar di FKUI. Keputusan untuk
mendirikan fakultas kedokteran kemudian dijatuhkan ke Bandung. Villa
Isola (Bumi Siliwangi) direncanakan dijadikan kampus, namun tidak
berhasil. Untunglah pada saat itu, RSUP Rancabadak sedang mendirikan
gedung-gedung baru bagi bagian Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, ruang
laboratorium, dan ruang kuliah. Sehingga membuka harapan untuk
mendirikan Fakultas Kedokteran di Bandung. Seiring dengan berdirinya
Universitas Padjadjaran (Peraturan Pemerintah No. 37/1957), maka berdiri
pulalah Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama tiga
fakultas lainnya, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan FKIP.
Dalam proses pendirian Fakultas
Kedokteran Unpad, peran para pemangku kepentingan di Jawa Barat
sangatlah besar dan sumbangsihnya dibingkai dalam semangat kebersamaan
yang kuat. Dalam catatan sejarah, RSUP Ranca Badak saat itu menyerahkan
bangunan-bangunan di sisi Jalan Pasirkaliki kepada Fakultas Kedokteran
untuk dipergunakan. Suatu ruangan berdinding bilik bekas gudang RSUP pun
digunakan sebagai ruang praktikum Anatomi. Dalam perkembangan
selanjutnya, Laboratorium Pre-Klinik lainnya dibangun di Jalan Dago dan
mulai digunakan sejak Januari 1958. Ruangan kuliah dan praktikum anatomi
dan histologi di Jalan Pasirkaliki selanjutnya dibangun dan mulai
dimanfaatkan pada pertengahan 1961. Demikian pula sejak awal para tenaga
medis di RSUP Ranca Badak dan pegawai di Inspektorat Kesehatan Jawa
Barat bertindak sebagai tenaga pendidik di Fakultas Kedokteran Unpad
bersama-sama tenaga pendidik lainnya yang diangkat oleh Kementerian
Pendidikan. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran didirikan atas
2 falsafah utama, yakni kemaslahatan bagi masyarakat dan kebersamaan
dalam kesejawatan.
Pada tahun 1995 kampus Fakultas
Kedokteran Unpad untuk penyelenggaraan pendidikan sarjana kedokteran
berpindah ke Jatinangor sejalan dengan pengembangan kampus Unpad lainnya
Perkembangan di bidang pendidikan kedokteran memiliki momentum pada
tahun 2001 dengan pendirian Kelas Pengantar Berbahasa Inggris yang
menerima banyak mahasiswa asing terutama Malaysia. Sejak tahun 2006
telah dibuka program studi pendidikan dokter Twinning Program dengan Faculty Perubatan University Kebangsaan Malaysia sebagai wujud pengakuan regional. Program Pendidikan Dokter Spesialis
adalah program pascasarjana kedokteran yang merupakan fase lanjutan dari
program pendidikan dokter umum, di dalam pendidikan tersebut peserta
didik memperoleh pembelajaran di bawah supervisi agar dapat
meningkatkan kompetensi sehingga dapat melaksanakan praktek kedokteran
dalam bidang spesialistis tertentu secara mandiri dengan
baik ( World Federation of Medical Education/WFME, Postgraduate Medical Education,2003 ).
Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran diselenggarakan mulai tahun 1980
berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor: 076/II/1980. Tim Koordinasi Pendidikan Dokter Spesialis I (TKP
PPDS-I) dibentuk pada tanggal 1 Desember 1980 berdasarkan Surat
Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran nomor : 137/Kep./UNPAD/1980.
Dalam menyelenggarakan program
pendidikan dokter spesialis, setiap program studi telah memiliki
kurikulum dan berbagai ketentuan yang sesuai baik dengan Kolegium
terkait maupun dengan Institusi Pendidikan Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran. Lebih jauh lagi, setiap Program Studi berusaha
untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat memenuhi
berbagai ketentuan yang dipersyaratkan oleh berbagai badan regional
atau internasional seperti World Federation of Medical Education .
Jumlah program studi dalam Program
Pendidikan Dokter Spesialis-I ( PPDS-I ), yang pada mulanya berjumlah 6
program studi telah berkembang dengan pesat seiring dengan penambahan
tenaga sumberdaya manusia dan sarana serta prasarana baik yang dimiliki
oleh Rumah Sakit Pendidikan maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran.
Pada saat ini Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran telah memiliki 21 Program Studi pendidikan
dokter spesialis. Daya tampung yang dimiliki setiap program studi dapat
dilihat pada tabel 1.
Pelamar yang mendaftar di PPDS-I
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dari tahun ke tahun
jumlahnya semakin bertambah, sehingga persaingan antar pelamar untuk
dapat diterima sangat tinggi. Ditinjau dari asal perguruan tinggi, para
pelamar merupakan lulusan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia,
baik negeri maupun swasta, baik yang berada di Pulau Jawa maupun diluar
Pulau Jawa.
Sementara itu, sebagai bagian dari
pengembangan ilmu Kesehatan, maka Fakultas Kedokteran membuka program
studi Ilmu Keperawatan pada tahun 1994 yang selanjutnya berkembang
menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan sejak tahun 2005.